loading...
loading...
Loading...
Dan jawaban saya biasanya sama, "Ayah tidak makan, tadi sarapan kekenyangan".
Dari jawaban itu saya sebenarnya berharap dia akan masak di rumah, karena saya tidak makan siang pasti akan kelaparan saat pulang.
Malampun tiba, dan saya pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan tadi saya sudah berharap makanan istri dapat mengobati perasaan lelah setelah bekerja di kantor seharian.
Namun apa yang saya temukan di meja makan tidaklah sesuai harapan, nasi masih tidak terhidang. Laukpun masih di dalam periuk. Tidak ada minuman hangat yang bisa menyegarkan badan.
Dulu ia tidak pernah seperti ini. Tapi sekarang, hmm.., entahlah. Tak ingin bertengkar, sayapun menyendok nasi sendiri, mengambil lauk dan sayuran yang sudah ia siapkan dari dapur dan membuat teh panas.
Saat selesai makan, saya menemuinya sedang tiduran di sofa. Lalu saya menegurnya,
"Bunda, Ayah mau bertanya.."
"Ya Ayah, ada apa?"
"Seingat Ayah tadi Bunda bertanya apakah Bunda sudah makan atau belum tengah hari tadi. Tapi saat Ayah sampai di rumah, bunda tidak menyiapkan hidangan di meja makan untuk Ayah.
Loading...
loading...
loading...