loading...
loading...
Loading...
Ayah sudah lelah saat pulang kerja, sepatutnya tolonglah sendokkan nasi, siapkan lauknya dan buatkan minum hangat untuk ayah.."
Dia hanya tunduk. Wajahnya tampak sedih. Dan beberapa saat kemudian dengan mata yang berkaca-kaca ia
meminta maaf, ia merasa bersalah karena tak melakukan kewajiban seorang istri yang baik. Besok ia berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Malam itu, ia tidur lebih awal. Kepalanya terasa berat katanya. Sementara saya masih belum mengantuk. Iseng-iseng saya bermain-main di ponsel istri saya.
Tiba-tiba saya penasaran apa saja yang istri lakukan dengan ponselnya, apakah ia terlalu sibuk chatting sehingga melupakan kewajibannya?
Saya lalu memeriksa aplikasi chat miliknya, tampak hanya ada satu percakapan aktif, yaitu dengan saya. Ya Allah, saya sudah salah menduganya.
Hati sayapun tergerak untuk melihat kembali percakapan saya dan istri saya.
Satu persatu saya baca kembali pesan-pesan yang ia kirimkan.
Mungkin Allah akan menyadarkan bahwa saya salah dalam 'menghukum' istri, Allah memperlihatkan kembali pesan istri saya sebelum siang itu.
Isinya seperti ini:
Loading...
loading...
loading...