loading...
loading...
Loading...
Kisah unik terjadi dari kelahiran seorang bayi di Alabama, Amerika Serikat (AS). Bayi itu terlahir dengan tangan menggenggam alat kontrasepsi yang berasal dari rahim ibunya.
Kejadian itu diabadikan sang ibu yang bernama Lucy Hellein dengan memotretnya. Foto tersebut kemudian diunggah di Facebook sebagai informasi kepada publik bahwa alat kontrasepsi tidak 100 persen aman untuk mencegah kehamilan.
Bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar ini diberi nama Dexter. Dalam foto tampak wajah bayi masih terlihat “kacau”. Kulitnya masih berwarna merah jambu dan licin. Rambutnya juga masih ada darah. Semua tanda itu menunjukkan bahwa Dexter baru saja keluar dari rahim ibunya.
Tapi, ada yang menarik dengan benda yang digenggam Dexter. Benda itu adalah “Mirena”, merek alat kontrasepsi jenis IUD yang sejatinya berfungsi untuk mencegah kehamilan.
Genggaman IUD di tangan Dexter itu seolah-olah menjadi jawaban bahwa upaya ibunya untuk mencegahnya lahir ke dunia telah gagal.
Dexter lahir melalui operasi caesar yang dijadwalkan pada tanggal 27 April, seminggu sebelum tanggal kelahiran normal. Selama prosedur operasi, dokter mengaku melihat IUD Lucy di belakang plasenta.
Lucy mengaku ingin “mematikan pabrik bayi”, sehingga dia melepas saluran tuba setelah anaknya lahir. Cara itu dianggap sebagai cara yang tidak aman untuk memastikan dia tidak hamil lagi di masa mendatang.
Dexter lahir dengan berat badan 11 pound dalam kondisi sehat. Tingginya, 21,5 inci.
Foto Dexter yang menggenggam alat kontrasepsi saat lahir itu telah viral di media sosial. Foto telah dibagikan lebih dari 70.000 kali oleh para pengguna media sosial. Lucy juga menerima ucapan selamat dari banyak orang.
IUD, menurut situs Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, merupakan alat kontrasepsi yang memang dimasukkan ke rahim perempuan yang tidak menginginkan kehamilan.
”IUD adalah perangkat plastik dan tembaga berbentuk T kecil yang dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter atau perawat yang terlatih secara khusus,” tulis NHS.
”IUD bekerja dengan menghentikan sperma dan sel telur agar tidak bertahan hidup di rahim atau di saluran tuba. Ini juga bisa mencegah sel telur yang telah dibuahi ditanamkan di rahim,” lanjut NHS, yang dikutip dari Daily Mirror
Sumber: www.international.sindonews.com
Loading...
loading...
loading...